Minggu, 19 September 2010

Kegelisahanku Mengejar Bayangan
oleh Alang Alang Kumitir pada 21 Agustus 2010 jam 3:25
Dalam kasus kehidupan in perlu dan banyak hal yang perlu kita pikirkan. Karena pada dasarnya, kita sebagai manusia diserukan agar belajar mengenal diri kita. Memang tidak mudah kita mengenal dan mengendalikan suatu pada diri pribadi kita. Karena pada hakikatnya kita adalah makluk yang memiliki banyak sifat. Dari apakah sifat sifat itu yaitu dari rasa.

Kita mengenal rasa adalah sebagai bentuk dan macam macam indera. Kita ketahui rasa adalah warna yang jadi kenikmatan yang di karunia oleh Nya kepada kita umat manusia. Tapi kadang kala rasa itu menjadikan alasan untuk bersikap atau bersifat pada banyak hal.

Kita tahu pada prinsipnya kita adalah makluk yng selalu membutuhkan bentuk bentuk sikap. Coba bayangkan? Bila engkau adalah orang yang pintar dan kaya, lalu tetangga, teman dan warga lainya adalah orang kaya dan pintar. Apakah yang akan terjadi.

Kegelisahan manusia akan tetap menjadi bayang-bayang tiap manusia karena terdapatnya rasa. Ketika kau lapar, ketika haus, ketika kau sakit dan ketika kau menunggu. Jadi semua itu adalah kesinambungan yang takkan putus. Orang memang berupaya menjadi orang yang bahagia dan dipandang. Tapi tahukah apa yang membuatnya bahagia?

Seperti banyak kasus orang, ketika kita makan pasti mencari minum, lalu akan bersantai dan kemudian sebagai energi untuk aktivitas. Lihat semua akan berulang-ulang. Jadi suatu tindakan atau hal itu akan mengalami terus kegelisahan karena akan terus berbayang seiring putaran waktu yang terus bergerak.

BAGAIMANA MENYIKAPI KEPUASAN MANUSIA

Sudah tentu ada jalur agar kita menjadi manusia yang bisa bersyukur dan tidak menjadi manusia yang rakus.

Dari Ini Adalah:

1. Menjadikan Kepuasan Diri Di Batasi Oleh Lingkungan.

Sudah barang tentu disini ada hak dan kewajiban. Misalkan saja dirumahmu yang bertetangga. Kemudian kita punya pemutar musik, dari sini kita yang punya hak memutar atau menyetelnya. Dan tentunya tetangga akan ikut pula mendengar jika kau putar kencang, maka tetangga juga punya hak untuk tentram dari kegaduhan. Lalu disini kita dibatasikan dan melahirkan kewajiban untuk menghargai.

2. Tetar Memikirkan Hari Esok.

Kita tentunya terkadang terbingung dan terjebak keadaan hari ini. Kaupun resah tanpa guna hanya akan menambah beban pikiran yang tidak ada guna. Padahal hari esok belum tentu engkau lebih baik. Jadi menjalani dengan kesabaran maka akan ada ketentraman hati untuk berpikir yang lebih baik buat kedepan.

3. Belajar Akan Kesederhanaan.

Kesederhanaan adalah melihat hal-hal secara efisien dan adanya. Sederhana adalah mengenal atau memahami suatu hal tertentu dengan kemampuan yang ada.

4. Belajar Menengok Kebawah.

Coba kamu bayangkan adanya orang yang lebih kurang dari mu misal dengan orang cacat. Cobalah renungkan!

5. Jangan Memaksakan Kehendak.

Tentunya pemaksaan suatu hal ujungnya adalah buruk. Coba saja jika kamu sudah kenyang lalu disuguhi lagi makanan yang enak. Terkadang engkau tergoda dan memakannya, lalu apakah yang terjadi? Kamu mungkin jadi sakit perut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar