Minggu, 19 September 2010

Nasihat Ibuku Lewat Pola Makan
oleh Alang Alang Kumitir pada 29 Juni 2010 jam 19:19
Dulu kumemang rakus tapi entah mengapa seiring tambahnya usiaku pola makan itu berubah. Dari tadinya mudah menjadi sangat susah. Dari keadaan itu aku kadang harus memilih makan agar jadikan yang selalu lahap dan bergizi.

Kita ketahui pola makan adalah pola nafsu perut. Dimana inilah golongan nafsu yang kadang perlu disiasati. Bukan hanya itu pola makan kita adalah cerminan pribadi kita.

Ibuku ada tiga pesan dalam pola makan yaitu:
1. Makanlah yang dipiringmu habis tanpa menyisakan.
Dari kata ini pasti sering disambungkan dengan kata "tar kalau tak habis ayamnya pada mati''. Disini sepintas aneh atau terdengar tahayul tapi apakah sebenarnya nasihat itu. Kita jangan anggap dalam tiap kata itu maknanya seperti itu. Tapi gunakan logika dan nalar. Karena ini nasihat akan laku diri dimana kita perlu menjadikan keputusan pasti dan menyelesaikan hal jangan setengah tetapi tuntaskan. Karena kalau hanya setengah hasilnya tidak ada hasil. Indukan bisa hilang seperti ayam yang mati. Dimana bagaimana mungkin bisa bertelur.

2. Jangan sampai makanmu kecap.

Kusendiri kalau ada orang makan kecap terasa mau hantam punya mulut orang. Bagaimana tidak itulah kesan dari berisik sopan santun yang hilang. Dimana dari ini kita ketahui kecap adalah tidak bisa menjaga mulut. Ini adalah pesan akan mulut agar dijaga agar jadi suatu yang mengubah suatu mulut jadi bentuk syukur. Dirasakan dengan tenangnya suatu karunia. Disejajarkan agar tanpa mengotori mulut atau kepres(jawa) yang kadang terkesan jorok. Ini nasihat yang disampaikan unik dari pada kata lain jagalah mulutmu karena mulutmu harimaumu.

3. Jangan sangga dengan tangan piringmu.

Terdengar biasa dan tidak bermakna sepintas tapi ini pesan luar biasa. Kalau orang bilang pamali kalau aku kenapa ya?
Garis besarnya pasti kutanya jawabnya nanti kamu berat menyangga masalahmu sendiri. Dari sini jelas coba lihat keseimbangan wadah bila kau urus sendiri. Tapi lihat bila dimeja yang datar. Inilah artian jadikan suatu sosial ditiap wadah karena itu akan menjadikan keringanan beban.

Dari hal inipun ada Hadist Nabi Saw yang berbunyi :"makanlah sebelum lapar dan berhentilah sebelum kenyang". Kita ketahui makan berlebih efeknya adalah lemak dan timbul penyakit. Lalu bila kurang bisa sakit lambung atau maag. Ini adalah gambaran jangan jadikan makan suatu yang berat tetapi jadikan makan untuk kecukupan akan kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar