Minggu, 19 September 2010

Ketika Kudihadapkan Pada Sakit
oleh Supriyanto pada 10 Juni 2010 jam 2:04

Melampaui dari apa yang ada dari kelumrahan. Kuakui kumemang orang yang lebih gesit dan cepat dari rata rata banyak orang. Ini memang watak dari semua saudaraku. Tapi memang aku lemah dalam kestabilan kesehatan.

Bahkan aku sudah anggap sebagai hadiah dari Nya. Karena memang disetiap sakitku kudapatkan renungan yang luar biasa dari pada banyak hal. Kenapa dan darimana sakit memang lumrah. Bahkan diadanya sangat dekat dengan kematian.

Yang kutakuti nyata bukan sakit raga, tapi sakit hati karena inilah nyata ujung petaka penyakit besar. Karena memang pada kaedahnya hati lah yang menjadi kunci kehidupan.

Bagaimana sakit itu berasal adalah dari nafsu manusia. Dimana memang semua olahan daripada pikiran dan hormon yang mencuat. Maka kupun mulai sedikit belajar mengendalikan nafsu dan hati.

Kumungkin sudah masuk jadi orang orang aneh dan suka hal yang tidak wajar. Karena dari pola makankupun hanya sepiring nasi dan 3 s.d 5 gelas kopi sehari. Ini kurasakan hal yang luar biasa dari peningkatan gaya pandang, jalan dan gerak. Dimana aku semakin tipis dan lupa pada nafsu makan tubuhku mungkin kurus tapi dari mental dan gayaku berjalan makin dikemantapan.

Ketika ada nya makan adalah untuk menyambung hidup. Bukan dari adanya nilai menjadi nafsu yang dimana dicari. Karena nikmat sebenarnya adalah suatu tantangan yang selalu baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar