Minggu, 19 September 2010

Mengenali Watak(menjalani dan terapan)
oleh Supriyanto pada 27 Agustus 2010 jam 17:26

Semua keadaan adanya dari diri. Termasuk adanya watak. Disini watak adalah didalam diri dan akan memerintah dari diri sendiri. Maka belajar mengatur keadaannya dari lubuk hati. Dimana lubuk hati tidak akan menjadikan kebodohan tapi kecerdasan.



Karena apa yang menjadi ganjal dari pada keadaan adanya dari luar hati. Dalam hal ini lebih tertuju pada pikiran. Maka jadikan untuk membangun adanya jati diri. Dimana jati diri adalah mengenali apa yang benar jujur buat kita.



Maka bila keadaan itu telah kita dapati maka kita akan sehat diadanya termasuk lahiriah dan bathiniah.



Karena adanya keamanaan bergerak tanpa ragu. Mampu menyeleraskan keadaan menjadikan realita. Dimana kita akan bergerak dirohani yang menuju ke yang Esa.



Dan jadilah hawa nafsu itu gairah yang betul mengetahui nikmat-Nya. Tapi hal ini kita harus mampu jadikan kendali dimana yang ditinggikan dan dimana yang diredam.



Ketika diri telah menjadi lajur ketenangan dimana dari adanya tujuan. Maka kita jadikan gerakan yang menjadi kegelisahan. Dimana dari hal ini akan menjadikan suatu dorongan.

Kita lihat contohnya kita mau judi kita rangsangkan pada kerugian lalu kita akan gelisah dan mundur. Lalu ketika kita adanya suatu pekerjaan lalu kita pikirkan kegelisahan kalau aku tidak kerja. Maka kita akan terdorong kerja.



Seperti keadaan dunia, dan semuanya adalah timbal balik dari ragam hal. Dimana hidup adalah keadaan yang sama merangkul menjadikan makna. Dimana antara kegelisahan dan ketenangan mampu menerapkan dia hal yang tepat. Seperti keadaan Emas dan Air yang saling merangkul....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar